Selasa, 27 Desember 2011

kebahagian itu akan datang
untuk menjemput ku disini
Ya Allah
terima kasih engkau telah
memberikan ku kekasih 
yang bisa menyayangi, dan menerima kekurangan ku
Ya Allah 
jangan pisahkan kami
dengan cara apapun
kami saling mencintai
aku hanya ingin dia 
yang akan menjadi imam ku nanti



Kamis, 22 Desember 2011


 Ya Allah hRus apa lagi aku katakan
aku pengen tau apa dibalik semua ini
kenapa sifatnya kadang berubah denganku
kadang aku bertanya dengan kata pelan
tapi kenapa dia harus menjawab dengan nada yang keras

kadang aku merasa tersiksa batin ini
melihat sifatnya yang keras itu keluar
tapi apa daya cintaku yang begitu tulus denganya
membuat hati ini lebih tegar
dan menerima semua ini

Ya Allah 
aku hanya ingin
dia mengubah sifatnya menjadi lembutt
dan mengerti perasaanku

apakah dia tidak pernah merasa
apa yang aku rasakan
tapi aku mohon sayang
aku ingin kamu pahami aku
dan mengubah sikap mu menjadi lembut dengan ku
aku tau kita saling menyayangi
apa salahnya kita mempunyai skap yang sabar dan tidak dengan keegoisan
untuk membentuk cinta yang indah


Kamis, 01 Desember 2011

Ketika Burung Merpati Sore Melayang

Langit akhlak telah roboh di atas negeri

Karena akhlak roboh, hukum tak tegak berdiri
Karena hukum tak tegak, semua jadi begini
Negeriku sesak adegan tipu-menipu
Bergerak ke kiri, dengan maling kebentur aku
Bergerak ke kanan, dengan perampok ketabrak aku
Bergerak ke belakang, dengan pencopet kesandung aku
Bergerak ke depan, dengan penipu ketanggor aku
Bergerak ke atas, di kaki pemeras tergilas aku

Kapal laut bertenggelaman, kapal udara berjatuhan

Gempa bumi, banjir, tanah longsor dan orang kelaparan
Kemarau panjang, kebakaran hutan berbulan-bulan
Jutaan hektar jadi jerebu abu-abu berkepulan
Bumiku demam berat, menggigilkan air lautan

Beribu pencari nafkah dengan kapal dipulangkan

Penyakit kelamin meruyak tak tersembuhkan
Penyakit nyamuk membunuh bagai ejekan
Berjuta belalang menyerang lahan pertanian
Bumiku demam berat, menggigilkan air lautan

Lalu berceceran darah, berkepulan asap dan berkobaran api

Empat syuhada melesat ke langit dari bumi Trisakti
Gemuruh langkah, simaklah, di seluruh negeri
Beribu bangunan roboh, dijarah dalam huru-hara ini
Dengar jeritan beratus orang berlarian dikunyah api
Mereka hangus-arang, siapa dapat mengenal lagi
Bumiku sakit berat, dengarlah angin menangis sendiri

Kukenangkan tahun ‘47 lama aku jalan di Ambarawa dan Salatiga

Balik kujalani Clash I di Jawa, Clash II di Bukittinggi
Kuingat-ingat pemboman Sekutu dan Belanda seantero negeri
Seluruh korban empat tahun revolusi
Dengan Mei ‘98 jauh beda, jauh kalah ngeri
Aku termangu mengenang ini
Bumiku sakit berat, dengarlah angin menangis sendiri

Ada burung merpati sore melayang

Adakah desingnya kau dengar sekarang
Ke daun telingaku, jari Tuhan memberi jentikan
Ke ulu hatiku, ngilu tertikam cobaan
Di aorta jantungku, musibah bersimbah darah
Di cabang tangkai paru-paruku, kutuk mencekik nafasku
Tapi apakah sah sudah, ini murkaMu?

Ada burung merpati sore melayang

Adakah desingnya kau dengar sekarang


sumber : Taufiq Ismail

SEPASANG MERPATI

Burung Merpati mengipasi dingin awan karbon
Setengah lusin bulu sayap mereka mengiris badai sore
Sang kekasih terkulai, mengintai mati suri
Ada rindu yang tercecer, antara gemerlap dan gelap mata birahi
Suatu hari aku menyisir tanah basah dari lahan cinta belum tertuai
Biar kita menari dalam bunga hati berbuah mati…
 
sumber : http://ihinsolihin.wordpress.com/sastra/kumpulan-puisi-dinullah-rayes/sepasang-merpati/